BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Istilah gen diciptakan oleh W. Johannsen pada tahun 1909. Gen
adalah unit instruksi untuk menghasilkan atau mempengaruhi suatu sifat
herediter tertentu. Gen terdiri dari DNA yang diselubungi dan diikat oleh
protein. Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur
pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus).
Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan
genetik. Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat, karena sifat-sifat
makhluk hidup pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam
kromosom. Nama kromosom diberikan oleh Waldeyer pada tahun 1888, sedang Morgan pada tahun 1933 menemukan fungsi
kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik. Kromosom hanya dapat diamati dengan
mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis atau meiosis.
Setelah
Mendel mengemukakan bahwa makhluk hidup dari induk kepada keturunannya, maka
timbullah minat para ahli genetika untuk mengadakan penelitian tentang faktor
pembawa sifat tersebut. Maka para ahli melakukan beberapa rangkaian percobaan
yang disimpulkan bahwa: a. Inti sel merupakan organik sel yang sangat penting
bagi kehidupan sel, b. Potongan sel yang mengandung inti akan mampu tumbuh dan
berkembang, c. Sel baru hasil pembelahan memiliki sifat yang sama dengan sel
induk. Dengan demikian dapat ditarik hubungan antara adanya inti dalam sel
dengan sifat yang sama antara sel induk dengan sel turunannya. Jadi pembawa
sifat itu berada di dalam inti sel.
1.2.
Rumusan
Masalah
· Apa yang dimaksud dengan gen dan kromosom?
· Bagaimana
struktur gen prokariot?
· Bagaimana
struktur gen eukariot?
· Bagaimana
struktur kromosom prokariot?
· Bagaimana
struktur kromosom eukariot?
· Apa yang
dimaksud dengan kode genetik?
1.3.
Tujuan
· Untuk mengetahui
definisi gen dan kromosom.
· Untuk
mengetahui struktur gen prokariot.
· Untuk
mengetahui struktur gen eukariot.
· Untuk
mengetahui struktur kromosom prokariot.
· Untuk
mengetahui struktur kromosom eukariot.
· Untuk
mengetahui definisi kode genetik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gen dan Kromosom
Gen
merupakan sebuah unit informasi genetik yang tersandi dalam genetika. Gen adalah unit molekul DNA
atau RNA yang membawa informasi mengenai
urutan asam amino lengkap suatu protein, atau yang menentukan struktur lengkap
suatu molekul rRNA (RNA ribosom) atau tRNA (transfer RNA). Terlibat dalam
mengkode protein dan mewariskan keturunan. Fungsi gen yaitu mengatur perkembangan
dan proses metabolisme serta menyampaikan informasi genetika dari suatu
generasi ke generasi berikutnya.
Gen
terbagi menjadi dua yaitu, genotip dan fenotip. Genotip suatu organisme adalah
susunan genetiknya, termasuk informasi di dalam gennya. Segala karateristik
potensial dan sifat suatu organisme tersandi pada genotipnya. Fenotip suatu
organisme adalah sifat yang sesungguhnya atau yang terekspresi.
Letak
gen dalam kromosom yaitu setiap gen menempati lokus tertentu yang tetap dalam
kromosom. Lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom disebut Lokus
(kromomer). Gen-gen yang membawa sifat bagian tubuh yang sama dan lokusnya
bersesuaian disebut gen homolog. Lokus tertentu dapat mengandung satu gen atau
lebih.
Secara
keseluruhan kumpulan gen-gen yang terdapat di dalam setiap sel individu
organisme disebut sebagai genom. Dengan kata lain, genom suatu organisme adalah
kumpulan semua gen yang dimiliki oleh organisme tersebut pada setiap selnya.
Kromosom
adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik
dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma
yang berarti badan.
Tipe dan jumlah kromosom tiap
makhluk hidup berbeda-beda. Dengan mikroskop cahaya seluruh kromosom dapat
dibedakan satu dengan yang lain dari penampilannya karena ukuran kromosom dan
posisi sentromer berbeda. Masing-masing kromosom memiliki suatu pola pita atau
garis tertentu ketika diberi zat warna tertentu. Tampilan visual kromosom setiap
individu dinamakan kariotipe.
Kromosom yang membentuk
pasangan, memiliki panjang, posisi sentromer, dan pewarnaan yang sama dinamakan
kromosom homolog. Kedua kromosom dari setiap pasangan membawa gen (unit
instruksi yang mempengaruhi sifat herediter) yang mengendalikan karakter
warisan yang sama. Kromosom dibedakan menjadi autosom (kromosom tubuh) dan
gonosom (kromosom seks). Autosom merupakan kromosom yang tidak menentukan jenis
kelamin, sedangkan gonosom merupakan kromosom penentu jenis kelamin.
Suatu kromosom terdiri dari
beberapa bagian, yaitu kromatid, kromomer, sentromer atau kinetokor, satelit,
dan telomer.
1.
Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi
kromosom. Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah
lain untuk kromatid adalah kromonema (jamak : kromonemata). Kromonema merupakan
filamen yang sangat tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang
pada tahap interfase). Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal
pemintalan kromatid. Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk
struktur yang sama.
2.
Kromomer
Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini
merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat
pada kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali
tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom
seperti kawat).
3.
Sentromer
Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar
pertengahan kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah
bagian kromosom yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama
pembelahan inti dan merupakan tempat melekatnya kromosom.
4.
Lekukan Kedua
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di
sepanjang lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR
(Nucleolar Organizing Regions).
5.
Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak
di ujung lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di
daerah tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.
6.
Telomer
Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada kromosom.
Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom agar DNA di
daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang telomer
kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati.
Menurut letak sentromer pada
lengan kromatid, kromosom dibagi menjadi empat macam bentuk yaitu :
a. Kromosom telosentrik adalah kromosom yang letak
sentromernya diujung suatu kromatid.
b. Kromosom akrosentrik adalah kromosom yang letak
sentromernya berada pada posisi ujung dengan bagian tengah kromatid.
c. Kromosom submetasentrik adalah kromosom yang
letaknya tidak berada ditengah-tengah lengan kromatid sehingga kromatid tidak
terbagi sama panjangnya.
d. Kromosom metasentrik adalah kromosom yang letak
sentromernya ditengah-tengah lengan kromatid sehingga sentromer membagi
kromatid menjadi dua bagian.
Pada
inti sel kromosom terjadi pembelahan sel mitosis. Sama seperti tahap-tahap yang
berbeda dalam proses meiosis, pembelahan sel secara mitosis meliputi tahap
berturut-turut. Setiap tahap memiliki serangkaian proses yang dialami oleh sel.
pembelahan sel secara mitosis disertai dengan sitokinesis. Mitosis dan
sitokinesis merupakan fase penting (M) dari siklus sel pada organisme
eukariotik.
Dalam
pembelahan sel jenis ini, ada dua sel anak yang keluar dari sel induk, dimana
keduanya berisi rincian genetik, dari inti induk mereka. Reproduksi aseksual
terjadi dengan jenis pembelahan sel, yang membantu dalam dua proses yaitu,
'pengganti sel' dan 'pertumbuhan regenerasi'. Pada organisme multi seluler ini terjadi
ketika sel-sel eukariotik kromosom terpisah dalam nukleus, organel, sitoplasma,
dan membran sel. Sel anak tersebut, terbentuk kemudian mengambil karakteristik
sel induk yang identik.
Tujuan
dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak adalah memperbesar
ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Sedangkan
pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk memperbanyak jumlah sel
dan mempertahankan dari kepunahan.
Tahap-tahap
Mitosis Dalam Pembelahan Sel.
1.
Mitosis Tahap I: Interphasa adalah tahap persiapan untuk mitosis, di mana
sel induk berpartisipasi dalam kegiatan metabolik, seperti replikasi DNA,
sintesis protein dan pembagian sentriol. Dalam fase ini, ketika dilihat menggunakan
mikroskop, kromosom belum khas, tetapi masih sebagai kromatin dalam inti sel. Interfase
merupakan fase terpanjang dari siklus sel.
2.
Mitosis Tahap II: Profase adalah Fase mitosis
yang sebenarnya dimulai dengan profase. Membran nukleus dan nucleolus tidak
lagi terlihat. Molekul DNA mulai melingkar setelah mengembun membentuk
kromosom. Dalam pembagian mitosis sel manusia, profase berlangsung selama
sekitar satu jam.
3.
Mitosis Tahap III: Metaphase merupakan fase
yang relatif singkat (berlangsung selama 15 menit dalam pembelahan sel
manusia). Semua kromosom diselaraskan dengan benar
4.
Mitosis Tahap IV: Tahap anafase mitosis dalam
biologi sel, sentromer kromosom split. Dengan demikian, setiap kromosom
terletak di lempeng khatulistiwa menimbulkan dua kromatid kakak yang secara
genetik mirip satu sama lain.
5.
Mitosis Tahap V: Telofase yaitu Kromatid ditarik ke kutub oleh poros
serat masing-masing. Terletak pada dua sisi sel yang kromatid dalam jumlah yang
sama. Kemudian menebal membentuk kromosom.
6.
Mitosis Tahap VI: Dalam sitokinesis, sel
parental membelah, menghasilkan dua sel anak. Selama proses tersebut, sel
memisahkan semua komponen, termasuk membran sel, sitoplasma, nukleus, dan
organel, menjadi dua bagian hampir sama. Setiap dua sel anak menerima salah
satu bagian dari komponen sel. Sel induk
yang mengalami mitosis bisa menjadi sel diploid atau sel haploid.
Selain
mitosis, dikenal pula pembelahan meiosis yang tujuannya adalah untuk pembentukan
sel kelamin (gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut
spermatogenesis sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan
tingkat tinggi pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan
pembentukan bakal buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan/hubungan
pembelahan sel dengan pewarisan sifat adalah pembelahan sel baik itu mitosis
maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu mewariskan sifat
(genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada sel-sel
turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika sel
melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan
diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi)
kromosom-kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya. Dengan
demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induknya
dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari kedua induknya.
Tahap-
tahap Pembelahan Sel secara Meiosis.
1.
Meiosis Tahap 1
Pada
tahap I, jumlah sel dua kali lipat, tetapi jumlah kromosom tetap utuh. Ada
empat fase :
a. Profase
I: kromosom homolog (masing-masing kromosom memiliki sepasang kromatid)
Pasangan pertama dan membentuk sinapsis (yang berpasangan dikenal sebagai
bivalents). Kumparan kromosom, diikuti dengan disintegrasi membran nuklir dan
chaismata (penyeberangan serat spindel) dibentuk oleh rekombinasi genetik.
Artinya, pasangan kromosom homolog pertukaran beberapa fragmen dari kromatid
(juga dikenal sebagai silang).
b. Metaphase
I: bivalents terdiri dari empat benang kromatid menyelaraskan sepanjang bidang
ekuator, dengan orientasi acak. Sentromer (titik pengikatan kromatid) dari
pasangan kromosom yang dimiliki oleh serat gelendong yang meledak dari sentriol
sel. Tahap ini dimana komposisi genetik sel sel ibu atau ayah didapatkan, dalam
setiap kromosom.
c. Anafase
I: Pada fase ini, mensegregasikan chiasmata dan kakak menarik kromatid menuju
kutub masing-masing (sentriol). Setiap pasangan sel anak yang dihasilkan,
adalah haploid dan mengandung 23 kromosom (kromosom masing-masing terdiri dari
dua kromatid). Ini adalah fase, di mana ada satu set kromosom haploid, setiap
satu anggota berisi dari pasangan kromosom homolog.
d. Telofase
I: Pada fase ini, dekondensi kromosom dan membran nuklir mulai mengambil bentuk
sekitar setiap pasangan kromosom set. Sekarang ada dua anak inti, setiap
pasangan dua mengandung kromatid kakak, setiap pasangan menyatu di sentromer.
Dan kromatid kakak tidak identik karena menyeberang yang terjadi di Profase I.
2.
Meiosis Tahap 2
Pada
Tahap II, ada dua set berbeda dari sel anak, yang berisi 2 pasang kromatid
kakak. Fase ini lebih identik dengan fase 1 dengan proses yang terjadi mirip
dengan mitosis.
a. Profase
II: Sekarang membran nuklir lagi mulai hancur dan pasangan kromosom lagi mulai
mengembun. Namun adik kromatid dari kromosom masing-masing pasangan masih
menyatu di sentromer. Pembentukan serat gelendong terjadi lagi, dengan serat
meletus dari sentriol.
b. Metaphase
II: Pada fase ini, sentromer dari pasangan kromosom yang diikat kuat oleh serat
poros (chaismata). Pasangan kromosom lagi bergerak sepanjang bidang
khatulistiwa antara kutub.
c. Anafase
II: Di sini, sentromer ditarik kuat oleh serat poros dan karenanya terpisah.
Kromatid kakak yang ditarik sentriol masing-masing.
d. Telofase
II: Pada akhir fase ini, ada 4 inti anak terbentuk.
Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis
NO
|
Mitosis
|
Meiosis
|
1
|
Lokasi
pembelahan Sel-sel tubuh (somatis) dan sel gonad
|
Lokasi
pembelahan Sel gonad/sel kelamin
|
2
|
Jumlah
pembelahan Satu kali
|
Jumlah
pembelahan Dua kali yaitu meiosis I dan II
|
3
|
Jumlah sel
anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 2 sel anak
|
Jumlah sel
anak hasil pembelahan Satu sel induk menghasilkan 4sel anak
|
4
|
Jumlah
kromosom anak Diploid (2n) Diploid (2n)
|
Jumlah
kromosom anak Diploid (2n) haploid (n)
|
5
|
Pindah
silang Tidak terjadi
|
Pindah
silang Terjadi pada profase I
|
6
|
Komponen
genetik Sama dengan induk
|
Komponen
genetik Berbeda dengan induk
|
7
|
Tujuan
Pertumbuhan dan regenerasi
|
Tujuan
Reduksi kromosom yaitu pembentukan gamet
|
Dikenal pula pembelahan
selain mitosis dan meiosis, yakni pembelahan amitosis yang merupakan pembelahan
sel yang tidak melalui urutan tahap-tahap tertentu. Satu sel induk akan
membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi delapan,
dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Pada pembelahan ini
nukleus langsung membelah menjadi dua lalu didistribusikan pada sel anak tanpa
didahului oleh pembentukan benang spindel, peleburan membran inti, penampakan
kromosom, atau ciri lain. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang
bersifat prokariotik seperti pada bakteri, Amoeba, Paramecium, atau alga biru.
2.2. Struktur Gen Prokariot
Pada prokariot gennya
secara umum tersusun atas promoter, bagian struktural, dan terminator.
1.
Promoter
Promoter adalah urutan DNA spesifik yang berperan
dalam mengendalikan transkripsi gen struktural dan terletak di daerah upstream (hulu) dari bagian
struktural gen. Fungsi promoter adalah sebagai tempat awal pelekatan enzim RNA
polimerase yang nantinya melakukan transkripsi pada bagian struktural. Pada
prokariot bagian penting promotornya disebut sebagai Pribnow box pada urutan
nukleotida -10 dan -35. Biasanya berupa TATA box. Pribnow box merupakan daerah
tempat pembukaan heliks DNA untuk membentuk kompleks promotor terbuka. Jadi di
TATA box itulah DNA dipisahkan dan di luar TATA box helix DNAnya tetep
berikatan.
2.
Operator
Operator merupakan urutan nukelotida yang terletak di
antara promotor dan bagian struktural dan merupakan tempat pelekatan protein
represor (penekan atau penghambat ekspresi gen). Jika ada represor yang melekat
di operator maka RNA polimerase kearah ekspresi gen tidak bisa
berlangsung.
Jika di gambar di atas operator
disimbolkan dengan warna ungu yg berada di antara promotor (merah) dan
structural gene (hijau). Selain adanya supresor ada juga yg namanya enhancer. Supresor
untuk menghambat sedangkan enhancer meningkatkan transkripsi dengan
meningkatkan jumlah RNA polimerase. Namun letaknya tidak pada lokasi yg
spesifik seperti operator, ada yg jauh di upstream atau bahkan downstream dari
titik awal transkripsi.
3.
Coding Region (Bagian Struktural)
Gen struktural merupakan bagian yang mengkode urutan
nukleotida RNA. Transkripsi dimulai dari sekuens inisiasi transkripsi (ATG)
sampai kodon stop (TAA / TGA / TAG). Pada prokariot tidak ada sekuens intron
(yg tidak dapat diekspresikan) sehingga semuanya berupa ekson. Namun kadang
pada archaebacteria dan bakteriofag ada yg memiliki intron.
4.
Terminator
Dicirikan dengan struktur jepit rambut / hairpin dan lengkungan yang
kaya akan urutan GC yang terbentuk pada molekul RNA hasil transkripsi.
Pada jasad prokaryot diketahui ada tiga kelompok utama
organisasi gen yaitu :
a.
Gen independen adalah gen yang ekspresinya tidak
tergantung pada ekspresi gen lain sehingga gen tersebut tidak akan
diekspresikan terus menerus (disebut sebagai ekspresi konstitutif) selama
selnya masih tumbuh.
b.
Unit transkripsi adalah sekelompok gen yang secara
fisik terletak berdekatan dan diekspresikan bersama-sama karena produk ekspresi
gen-gen tersebut diperlukan dalam suatu rangkaian proses fisiologi yang sama.
Contoh unit transkripsi adalah rangkaian gen yang mengkode rRNA dan tRNA.
c.
Kelompok gen adalah beberapa gen yang secara fisik
terletak pada lokus yang berdekatan dan produk ekspresi gen-gen tersebut
diperlukan dalam rangkaian proses fisiologi yang sama, meskipun
masing-masing gen tersebut dikendalikan secara independen, misalnya kelompok
gen yang berperan dalam proses penambatan nitrogen pada bakteri Rhizobium sp.
d.
Operon adalah sekelompok (gen)
struktural yang terletak berdekatan dan ekspresinya dikendalikan
oleh satu promoter yang sama. Masing-masing bagian structural tersebut mengkode
protein yang berbeda tetapi protein-protein tersebut diperlukan untuk proses
metabolism yang sama. Operon merupakan salah satu ciri khas
organisasi gen pada prokaryot. System operon tidak ditemukan dalam
organisasi gen pada eukaryote. Dengan adanya system operon maka rRNA hasil
transkripsi gen prokaryot bersifat polisistronik karena satu molekul mRNA
mengkode lebih dari satu protein.
2.3. Struktur Gen Eukariot
Secara umum hampir sama dengan prokariot, ada promotor, bagian struktural, dan
terminator. Perbedaannya hanya pada bagian strukturalnya terdapat intron dan
ekson. Perbedaan utama antara
organisasi gen pada prokaryot dengan eukariot adalah bahwa bagian struktural
gen prokaryot (bakteri) tidak mengandung intron.
Intron adalah sekuens
nukleotida yang tidak akan ditemukan “terjemahannya” didalam rangkaian asam
amino protein yang dikode oleh suatu gen. Intron akan ditranskripsi tetapi
kemudian mengalami pemotongan sehingga tidak akan mengalami translasi. Sekuens
nukleotida yang akan diterjemahkan disebut sebagai ekson. Pada
genom eubakteri , diketahui tidak ada intron, tetapi pada genom arkhaebakteri
tertentu diketahui terdapat intron.
Gen pada jasad eukariot dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas yaitu :
1.
Gen kelas I, yaitu gen-gen yang mengkode pembentukan rRNA 5,8s, rRNA 18s, dan rRNA
28s. Ketiga molekul rRNA tersebut digunakan dalam pembentukan ribosom.
2.
Gen kelas II, yaitu gen-gen yang mengkode sintesis
semua molekul protein. Gen-gen tersebut terlebih dahulu akan disalin menjadi
molekul rRNA, selanjutnya mRNA akan ditranslasi menjadi rangkaian asam amino
yang menyusun suatu protein.
3.
Gen kelas III, yaitu gen-gen yang mengkode pembentukan
molekul tRNA dan rRNA 5S. Molekul tRNA digunakan untuk membawa asam amino yang
akan disambungkan menjadi molekul protein dalam proses translasi.
Seperti
telah disebutkan sebelumnya, sebagian besar bagian struktural dari gen pada
eukariot tingkat tinggi tersusun atas ekson (bagian yang mengkode asam–asam
amino) dan intron (bagian yang tidak akan diterjemahkan menjadi urutan asam
amino). Meskipun demikian tidak semua gen eukariot terinterupsi oleh
intron. Pada waktu gen ditranskripsi, sebenarnya bagian intron juga akan
ditranskripsikan tetapi selanjutnya akan dipotong dari transkrip (mRNA) primer.
Selanjutnya hanya ekson – ekson saja yang akan disambungkan menjadi mRNA yang
matang (mature mRNA).
2.4. Struktur Kromosom Prokariot
Kromosom pada makhluk hidup
berukuran panjang yaitu 0,2 – 20 mikron. Pada manusia, ukuran kromosom kurang
lebih 6 mikron. Fungsi dari kromosom ini membawa informasi genetika karena di
dalam kromosom mengandung gen dimana gen-gen pada kromosom terdapat pada lokus
yaitu bagian dari kromosom. Lokus adalah letak suatu gen pada suatu berkas kromosom
dan pada molekuler genetika posisi ini biasa dinyatakan dalam suatu basa.
Kromosom pada organism
prokariotik ada yang berupa RNA saja, hal ini dapat dijumpai pada virus mozalk
(tembakau) dan ada juga berupa DNA misalnya virus T dan dapat pula mengandung
keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada bakteri E. Coli. Kromosom mengandung
struktur yang terdiri dari benang-benang tipis yang melingkar-melingkar,
disepanjang benang-benang ini terletak secara teratur struktur yang disebut gen
dan setiap gen menempati tempat tertentu dalam kromosom.
Struktur kromosom terdiri dari
sentromer dan lengan yang dilengkapi telomer.
1.
Sentromer
Sentromer merupakan bagian
kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat kromosom dan terbagi menjadi dua bagian yang merupakan daerah penyempitan pertama pada
kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat
melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober) dimana elemen-elemen ini
berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari mitosis.
Pembelahan sentromer ini menjadi kromatid bergerak ke proses anafase.
2.
Lengan
Merupakan bagian badan utama
kromosom yang mengandung kromosom dan gen. Umumnya jumlah
lengan pada kromosom berjumlah dua tetapi ada juga yang berjumlah satu. Lengan dibungkus
oleh selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening
yang mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-benang halus
berpilin yang disebut kromonema, bagian ini yang akan mengalami pembelahan, hasil pembelahan disebut kromomer yang berfungsi membawa sifat keturunan.
Kromonemata pita berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari
kromonemata yang fungsinya sebagai tempat terbentuknya nucleolus. Pada bagian
ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit ini
merupakan tambahan pada ujung kromosom.
Organisme prokariot seperti bakteri diketahui hanya
mempunyai sebuah kromosom yang tidak dikemas di dalam suatu nukleus sejati.
Kromosom ini berbentuk lingkaran (sirkuler), dan semua gen tersusun di
sepanjang lingkaran tersebut. Oleh karena itu, genom organisme prokariot
dikatakan hanya terdiri atas sebuah kromosom tunggal.
Bahan genetic utama (‘’kromosom’’) jasad
prokaryot pada umumnya terdiri atas satu unit molekul DNA untai ganda (double
stranded) dengan struktur lingkar. Oleh karena itu, jasad prokaryot bersifat
monoploid karena hanya ada satu bahan genetic utama. Bahan genetic pada jasad
prokaryot tidak dikemas dalam suatu struktur yang jelas karena pada sel
prokaryot tidak terdapat inti sel (nucleus). Hal ini berbeda dengan bahan
genetic utama jasad eukaryote yang tedapat di dalam struktur nucleus.
Bahan genetic utama jasad prokaryot diketahui terikat
pada membrane sel sebelah dalam yang diduga berperan dalam proses
pemisahan DNA pada waktu pembelahan sel. Oleh karena struktur bahan
genetik utama jasad prokaryot berupa molekul lingkar, molekul tersebut tidak
ada bagian ujungnya. Meskipun pada umumnya kromosom bakteri berupa molekul DNA
dengan struktur lingkar, namun diketahui ada beberapa bakteri yang
struktur bahan genetic utamanya berupa molekul DNA linier. Misalnya pada
bakteri Borrelia burgdorferi dan streptomyces lividans. Ujung molekul kromosom
S.lividans diketahui berikatan secara kovalen dengan suatu protein. Protein
diujung molekul kromosom semacam ini mempunyai fungsi yang sangat
penting dalam proses inisiasi replikasi DNA.
Selain itu juga diketahui ada bakteri yang mempunyai 2
molekul kromosom yaitu bakteri Rhodobacter sphaeroides. Selain bahan genetic
utama, jasad prokaryot seringkali juga mempunyai bahan genetic tambahan yang
disebut sebagai plasmid. Plasmid pada prokaryot berupa molekul DNA untai ganda
dengan struktur lingkar. Pada umumnya plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk
pertumbuhan meskipun seringkali plasmid membawa gen-gen tertentu yang
memberikan keuntungan tambahan bagi sel dalam keadaan tertentu, misalnya gen
ketahanan antibiotik. Oleh karena itu, dalam keadaan normal plasmid dapat
dihilangkan dengan metode curing tanpa
meganggu pertumbuhan selnya. Ukuran plasmid sangat bervariasi tetapi pada
umumnya lebih kecil dari ukuran bahan genetic utama sel prokaryote. Pada
dasarnya plasmid merupakan entitas genetic yang diketemukan secara alami di
dalam sel beberapa kelompok prokaryot dan eukariot. Dengan tekhnik rekayasa
genetic, sekarang telah dapat dikembangkan plasmid artificial dengan cara
menggabungkan gen – gen dari beberapa plasmid alami maupun dari genom jasad
tertentu. Salah satu contoh plasmid artificial adalah plasmid seri pUC misalnya
pUC 18 dan pUC 19.
Kromosom eukauriotik dan prokariotik
2.5.
Struktur Kromosom
Eukariot
Berbeda dengan DNA
prokariot yang berbentuk sirkuler tertutup, DNA eukariot merupakan molekul
linier yang sangat panjang. Panjang DNA eukariot di dalam nucleus jauh melebihi
ukuran nukleus itu sendiri. Oleh karenanya, agar dapat dikemas di dalam
nukleus, DNA harus dimampatkan dengan suatu cara. Derajad pemampatan
(kondensasi).
DNA dinyatakan sebagai nisbah pengepakan (packing ratio)-nya,
yaitu panjang molekul DNA dibagi dengan panjang pengepakannya. Sebagai contoh,
kromosom manusia yang terpendek, yaitu kromosom nomor 21, berisi 4,6 x 107 pb
DNA (sekitar 10 kali ukuran genom E. coli). Ukuran DNA kromosom ini
setara dengan panjang 14.000 μm jika DNA ditarik lurus. Pada kondisi yang
paling mampat, yaitu selama mitosis, kromosom tersebut panjangnya hanya sekitar
2 μm. Angka ini memberikan nisbah pengepakan sebesar 7.000 (14.000/2).
Untuk mencapai nisbah
pengepakan totalnya, DNA tidak langsung dikemas ke dalam struktur terakhirnya
(kromatin). Pengemasan DNA dilakukan melalui sejumlah tingkatan organisasi
kromosom. Tingkatan yang pertama diperoleh ketika DNA melilit-lilit di
sekeliling sumbu protein sehingga menghasilkan struktur seperti manik-manik
yang disebut nukleosom. Pada
tingkatan ini terdapat nisbah pengepakan sebesar Tingkatan yang kedua adalah
pemutaran sejumlah nukleosom membentuk struktur heliks yang disebut serabut 30 nm. Struktur serabut 30 nm
dijumpai baik pada kromatin interfase maupun pada kromosom mitosis. Dengan
struktur ini nisbah pengepakan DNA meningkat menjadi sekitar 40. Pengemasan
terakhir terjadi ketika serabut 30 nm tersusun dalam sejumlah kala, struktur
tangga, dan domain, yang memberikan nisbah pengepakan tertinggi sebesar lebih
kurang 1.000 pada kromatin interfase dan 10.000 pada kromosom mitosis.
Kromosom eukariot terdiri
atas suatu kompleks DNA-protein yang tersusun sangat kompak sehingga
memungkinkan DNA yang ukurannya begitu panjang tersimpan di dalam nukleus.
Istilah bagi struktur dasar kromosom adalah kromatin, sedangkan satuan dasar
kromatin adalah nukleosom. Dengan demikian, kromatin merupakan satuan analisis
kromosom yang menggambarkan struktur umum kromosom.
Nukleosom dijumpai pada
semua kromosom eukariot. Telah dikatakan di atas bahwa nukleosom merupakan struktur yang paling
sederhana dalam pengemasan DNA eukariot. Pengemasan terjadi dengan cara
pelilitan DNA di sekeliling sumbu nukleosom yang merupakan oktamer protein basa
berukuran kecil dan disebut histon
sumbu. Protein histon sumbu ini bersifat basa atau bermuatan positif
karena banyak mengandung asam amino arginin dan lisin.
Ada empat macam histon
sumbu yang menyusun sumbu nukleosom, yaitu H1, H2A, H2B, H3, dan H4. Keempat macam
histon ini berada dalam bentuk oktamer karena masing-masing terdiri atas dua
molekul. Selain itu, ada satu macam histon lagi, yaitu H1 yang letaknya bukan
di sumbu nukleosom, melainkan di bagian tepi nukleosom. Dengan adanya molekul
H1 ini, ukuran nukleosom menjadi lebih besar 20 pb dan biasanya disebut dengan kromatosom.
Setiap untai DNA
sepanjang 146 pb mengelilingi satu sumbu nukleosom, sementara bagian-bagian DNA
lainnya menjadi penghubung (linker) antara satu sumbu nukleosom dan
sumbu nukleosom berikutnya. Pelilitan DNA di sekeliling sumbu nukleosom
berlangsung dengan arah ke kiri atau terjadi superkoiling negatif. Pelilitan terjadi
demikian kuat karena DNA bermuatan negatif, sedangkan histon sumbu bermuatan
positif.
Telah dikatakan di atas
bahwa terbentuknya rangkaian heliks nukleosom secara keseluruhan terlihat
sebagai serabut dengan diameter 30 nm yang dikenal sebagai serabut 30 nm. Keberadaan histon H1 berfungsi menstabilkan
struktur serabut 30 nm. Hal ini didukung oleh bukti percobaan bahwa
penghilangan histon tersebut dari kromatin ternyata tidak dapat mempertahankan
struktur serabut 30 nm meskipun struktur nukleosomnya tetap dipertahankan.
Hasil studi menggunakan
mikroskop elektron menunjukkan bahwa nukleosom di dalam serabut 30 nm membentuk
heliks yang berputar ke arah kiri dengan jumlah nukleosom sebanyak enam buah
tiap putaran. Meskipun demikian, organisasi struktur serabut 30 nm yang tepat
sebenarnya masih berupa suatu perkiraan.
Berbeda dengan genom prokariot, genom eukariot
tersusun dari beberapa buah kromosom. Tiap kromosom membawa sederetan gen
tertentu. Selain itu, kromosom eukariot mempunyai bentuk linier. Posisi di
dalam kromosom, baik pada prokariot maupun pada eukariot, yang ditempati oleh
suatu gen disebut sebagai lokus (jamak: loki) bagi gen tersebut.
Genom eukariot mempunyai organisasi yang lebih komplek
dibandingkan dengan genom prokaryot. Molekul DNA utama pada eukaryote berupa
molekul untai – ganda dengan struktur linier. Ukuran genom
eukaryote, khususnya eukaryote tingkat tinggi, jauh lebih besar dibandingkan
dengan unkuran genom prokaryot. Bahan genetic utama jasad eukaryote terletak di
dalam nucleus dan dikemas sedemikian rupa membentuk struktur yang disebut
kromosom. Jumlah kromosom pada kelompok jasad eukaryote sangat bervariasi,
mulai dari dua buah pada khamir Schizosasaccharomyces pombe , sampai mencapai
250 buah pada sejenis kepiting (hermit crab). Selain kromosom, beberapa sel
eukaryote juga mempunyai DNA diluar kromosom yaitu DNA pada mitokondria dan
pada kloroplas.
Beberapa sel eukaryote juga mempunyai DNA plasmid DNA
mitokondria dan pada kloroplas berupa molekul DNA lingkar dan replikasinya
berlangsung secara independen, tidak tergantung pada replikasi kromosom.
Organisasi gen pada mitokondria lebih mirip organisasi gen pada
bakteri sehingga diduga mitokondria merupakan jasad prokaryote endosimbion yang
dalam proses evolusi berkembang menjadi bagian struktur sel eukaryote.
2.6.
Kode Genetik (KODON)
Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang
menyandi suatu asam amino tertentu sehingga
sering disebut sebagai kodon triplet. Asam amino yang disandikan misalnya
metionin oleh urutan nukleotida ATG (AUG pada RNA). Banyak asam amino yang
disandikan oleh lebih dari satu jenis kodon. Kodon berada pada molekul mRNA. Penerjemahan mRNA menjadi protein dilakukan pada ruas
penyandi yang diapit oleh kodon awal (AUG) dan kodon akhir (UAA,
UAG atau UGA), ruas ini disebut gen. Kodon pada molekul mRNA dapat menyandi asam-asam amino
dengan bantuan interpretasi kodon oleh tRNA. Setiap tRNA membawa satu jenis asam amino sesuai dengan
tiga urutan nukleotida atau triplet yang disebut dengan antikodon yang berada pada simpul antikodon tRNA.
|
Antikodon mengikatkan diri
secara komplementer pada kodon di mRNA, sehingga asam amino yang dibawa oleh
tRNA sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA. Pesan genetik ditransalsi kodon
demi kodon dengan cara tRNA membawa asam-asam amino sesuai antikodon yang
komplementer dengan kodon dan ribosom menyambungkan asam-asam amino tersebut
menjadi suatu rantai polipeptida. Ribosom menambahkan tiap asam amino yang
dibawa oleh tRNA ke ujung rantai polipeptida yang sedang tumbuh
Kodon awal merupakan kodon pertama yang
diterjemahkan pada saat translasi atau disebut juga kodon inisiasi (AUG yang
menyandikan metionin). Selain kodon inisiasi, untuk memulai translasi
diperlukan juga sekuen atau situs yang disebut Shine-Dalgarno untuk
pengenalan oleh ribosom yang juga dibantu oleh faktor inisiasi (berupa tiga
jenis protein).
Kodon akhir merupakan salah satu dari
tiga kodon, yaitu UAG, UAA atau UGA. Kodon akhir disebut juga kodon terminal
yang tidak menyandikan asam amino. Kodon akhir menyebabkan proses translasi
berakhir dengan bantuan faktor pelepasan untuk melepas ribosom.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gen adalah unit molekul DNA atau RNA yang membawa informasi mengenai
urutan asam amino lengkap suatu protein, atau yang menentukan struktur lengkap
suatu molekul rRNA (RNA ribosom) atau tRNA (transfer RNA).
Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA dimana
informasi genetik dalam sel disimpan.
Struktur gen prokariotik terdiri atas
promoter, operator, coding region, dan terminator.
Struktur
gen eukariotik secara umum sama dengan
prokariotik. Perbedaannya hanya terletak pada bagian struktural terdapat intron dan ekson.
Struktur kromosom prokariotik
berbentuk lingkar sehingga hanya terdiri dari sebuah kromosom tunggal.
Struktur kromosom eukariotik
berbentuk linier dengan panjang melebihi nucleus sehingga harus
dipadatkan dalam pengemasannya.
Kodon (kode genetik) adalah deret nukleotida pada mRNA yang terdiri atas kombinasi tiga nukleotida berurutan yang
menyandi suatu asam amino tertentu sehingga
sering disebut sebagai kodon triplet.
3.2.
Saran
Di dunia, tidak ada seorang pun yang persis benar dengan
orang lain meskipun ia kembar identik. Hal ini dipengaruhi oleh gen yang
terdapat di dalam kromosom. Untuk itu, hendaknya kita semua khususnya sebagai
mahasiswa kesehatan mempelajari dan memahami serta menghayati fenomena ini,
sehingga kita bisa memaknai hidup dan kehidupan dari bagian terkecil tubuh kita
sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Elrod, Susan dan William Stansfield. 2006. Genetika Edisi Keempat. Erlangga,
Jakarta.
Suryo. 2010. Genetika
Manusia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Yatim, Wildan. 2003. Genetika.
Tarsito, Bandung.
Yuwono, Triwibowo. 2005. Biologi
Molekular. Erlangga, Jakarta.
The Casino & Resort Hotel Reno - JTM Hub
BalasHapusCasino & Resort Hotel Reno. (216) 대구광역 출장마사지 777-7349 군포 출장안마 Address: 2nd Floor. Casino & Resort, Reno, NV, 통영 출장샵 89109 Location: Downtown Reno, NV, 화성 출장샵 USA. Hours of operation: 동해 출장샵